Belajar dari semut……
Dalam buku terbarunya yang berjudul Hakadza Haddatsanaz-Zamaan, penulis yang hafiz Al-Qur’an ini
menceritakan sebuah kisah yang sangat menarik, yakni tentang Semut dan
Kesuksesan. Begini nasihatnya ;
“Di antara pelajaran
terbesar yang bisa disaksikan di dalam dunia kesuksesan adalah kehidupan hewan
yang bernama semut. Semut, akan selalu berusaha secara berulang-ulang dan terus
menerus, sampai ia berhasil menggapai tujuan yang diinginkan. Ia merangkak di
sebuah pohon, lalu jatuh kemudian bangun lagi dan berusaha untuk merangkak lagi
ke atas pohon, lalu terjatuh lagi, begitu terjadi berulang-ulang, namun ia
tetap terus berusaha sampai akhirnya ia berhasil naik ke atas pohon yang
diinginkan dan mendapatkan apa yang dicari tanpa merasa lelah dan bosan.
Jika jalan yang akan
dilalui terhalang, maka ia akan berusaha lewat dari arah kanan dan kiri, namun
jika ia tetap kesulitan untuk berjalan maju, maka ia akan berhenti sebentar,
kemudian kembali lagi dengan sebuah tenaga yang jauh lebih kuat dibanding yang
pertama. Mungkin ia akan menjauhi jalan pertamanya yang sulit karena ada
beberapa rintangan, namun ia akan tetap kembali berjalan menuju arah yang sama
dengan mencari jalan lain, sehingga ia sampai di tujuan.
Hewan semut memiliki
kekuatan yang luar biasa di dalam merealisasikan tekadnya untuk meraih apa yang
diinginkan, ia tidak pernah memiliki rasa bosan dan putus asa. Sehingga semut
adalah hewan yang dijadikan contoh panutan di dalam hal ambisi dan tekad kuat
yang tidak mengenal kata putus asa. Ada
sebuah cerita, suatu ketika ada seorang Arab badwi pergi untuk sebuah
keperluan, ketika ia merasa sangat letih, capek dan merasa putus asa, maka ia
lantas duduk dan berfikir untuk kembali lagi. Lalu ia melihat seekor semut yang
merangkak naik ke atas batu besar, namun semut tersebut jatuh, kemudian
merangkak lagi dan jatuh lagi. Hal ini terjadi sampai berulang kali, namun si
semut tetap beruasaha dan berusaha, sehingga akhirnya ia berhasil sampai ke
atas batu besar tersebut. Melihat pemandangan seperti itu, orang Arab badwi
tersebut berkata dalam hati, "Saya seharusnya lebih pantas untuk bersabar
dan berusaha keras dari pada semut tersebut." Lalu ia pun melanjutkan
perjalanannya kembali, sehingga akhirnya ia pun bisa sampai ke tempat tujuan
yang diinginkan, lalu ia berkata,
"Cari dan raih, jangan pernah
berkeluh kesah dan bosan dari usaha meraih apa yang kamu inginkan. Karena
penyakit orang yang ingin mencari dan meraih sesuatu adalah rasa bosan."
"Tidakkah kamu lihat tali dalam waktu
lama, bisa memberi bekas pada kerasnya sebuah batu."
Sesungguhnya di dalam kehidupan semut
terdapat pelajaran dan tauladan bagi orang-orang yang berakal, yaitu keuletan,
kesabaran, tekad kuat, sikap pantang menyerah dan berusaha tanpa mengenal kata
lelah dan bosan. Semut terkenal memiliki kecerdikan luar biasa di dalam
usahanya mendapatkan apa yang diinginkan. Seseorang yang pernah menulis dan
meneliti tentang kehidupan semut mengatakan bahwa semut mengumpulkan makanannya
dari musim panas sampai musim dingin. Karena semut tidak banyak keluar pada
musim dingin, maka ia menyimpan makanan musim dingin dan hanya dimakan ketika
memang telah datang masanya. Dan agar biji-bijian yang ia simpan tidak tumbuh
di dalam tempat penyimpanan, maka dengan izin dan kuasa Allah SWT –Zat Yang
telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya kemudian
membekalinya dengan sesuatu yang bisa dijadikan untuk mencari penghidupan- si
semut membelah biji tersebut dari tengah agar tidak tumbuh.
Jika jalannya terhalangi oleh genangan air
yang tidak bisa ia lewati, maka ia bersama kawan-kawannya saling bergandengan
membuat semacam jembatan. Jika semut-semut lainnya sudah menyeberang, maka
semut-semut yang membentuk semacam jembatan tersebut merapat ke tepi. Maha suci
Zat Yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian
membekalinya dengan akal, insting (naluri) dan kodrat alamiyah untuk kelanjutan
hidupnya masing-masing!!
Jika seekor semut menemukan sepotong daging
atau kaki belalang, namun ia tidak kuat membawanya sendiri, maka ia akan pulang
ke rumah semut dan memanggil kawan-kawannya yang lain untuk bersama-sama
membawa makanan yang ditemukan tersebut. Semut memiliki sifat ulet dan
kesabaran luar biasa yang bisa menjadi pelajaran bagi orang yang ingin meraih
kesuksesan. Bahkan seandainya Anda meletakkan sebuah batu di tengah-tengah
jalan yang digunakan untuk lewat oleh kawanan semut, maka mereka akan berhenti,
namun tidak akan berbalik arah ke belakang lagi. Akan tetapi ia akan tetap
menunggu atau berusaha menaiki batu yang anda letakkan tersebut atau berusaha
lewat melalui celah-celah yang ada di kanan kiri batu atau mencari jalan
alternatif lain yang memiliki arah tujuan yang sama, mereka tidak mengenal kata
mundur dan kembali.”
Kisah Semut dan Kesuksesan di atas baru satu cerita dari sekitar 300-an
kisah dan nasihat yang dipaparkan dengan begitu menarik oleh Dr. Aidh al-Qarni.
Selain dikenal mampu memunculkan motivasi bagi siapa saja yang membaca
karya-karyanya, Dr. Aidh al-Qarni dikenal sebagai ulama yang faqih di
bidangnya. Ia mendalami ilmu syariah dan dakwah, serta mendalami ilmu tafsir
seperti Ibnu Katsir, At-Thabari, al-Qurthubi, bahkan tafsir Fi Dzilalil Qur’an
karya Sayyid Quthb. Dengan begitu, karya-karyanya selain enak dibaca juga sangat
diperlukan oleh kaum muslimin.
0 komentar: