Kisah Sebuah Jam

0 Comments

Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya.
"Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetik paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?" 
"Ha?," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"
"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?" tanya  si pembuat jam.
"Lapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.
"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?" tamabah si pembuat jam.
"Dalam satu jam harus berdetik 3,600 kali? Banyak sekali itu…" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.
Tukang jam dengan penuh kesabaran kemudian berkata lagi kepada si jam..,
"Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetik satu kali setiap detik?" 
"Oh, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh semangat.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetik satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa kerana ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetik tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetik sebanyak 31,104,000 kali.
***

"Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya,  ternyata kita  mampu. Bahkan yang kita anggap mustahil untuk dilakukan sekalipun..!" – wiseman-


Intelektual Muslim

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: