KAJIAN PEMBELAJARAN BAHASA
Pengantar
Sebenarnya pembelajaran bahasa harus
dikaitkan dengan pembelajaran sastra Karen sastra adalah kreativitas senni yang
menggunakan bahasa sebagai wadah pewujudannya naman dalam kesempatan ini
mengenai kajian pembelajaran sastra tidak disinggung dulu, barangkali pada
kesempatan lain bersama dengan kajian sastra pada umumnya mengenai kajian
pembelajaran sastra ini akan dibicarakan.
Tujuan utama kajian pembelajaran
adalah untuk mmengetahui hasil pembelajaran itu mengetahui kekurangan –
kekurangan dalam metode dan teknik pembelajaran, untuk kemudian mengatasinya
demi tercapainya hasil pembelajaran yang lebih baik oleh karena itu objek atau
materi yang dikaji meliputi mulai dari metode yang digunakan dalam suatu
kegiatan belajar – mengajar terhadap hasil belajar perbandingan hasil belajar
melalui 2 metode belajar yang berbeda penggaruh suatu aspek terhadap hasil
belajar, hubungan antara 2 hasil kegiatan belajar dan sebagainya.
Banyak faktor yang menentukan
keberhasilan dalam belajar, faktor2 itu antara lain adalah :
1.
Kualitas guru
2.
Kurikulum
3.
Bahan ajar
4.
Minat dan motivasi siswa
5.
Tingkat intelegensi siswa
6.
Sarana dan fasilitas belajar
7.
Lingkungan sekolah
8.
Perhatian orang tua
9.
LaPtar belakang social budaya
10.
Lingkungan tempat tinggal[1]
Topic – topic kajian
Berdasarkan faktor – faktor tersebut
kita dapat menentukan topic – topic kajian mengenai pemelajaran bahasa. Berikut
didaftarkan sejumlah contoh masalah:
1.
Masalah penggunaan metode tertentu dalam pengajaran bahasa
2.
Masalah pengaruh lingkungan
belajar dengan hasil belajar bahasa
3.
Masalah pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar bahasa
4.
Masalah pengaruh bahasa ibu terhadap hasil belajar bahasa
5.
Masalah hubungan antara minat baca dengan kemampuan menulis narasi
6.
Masalah hubungan antara kemampuan kosakata dengan kemampuan menulis
narasi
7.
Masalah hubungan antara kemampuan bernalar dengan kemampuan menulis
deskriptif
8.
Masalah hubungan antara kemampuan berbicara denagn kemampuan
menulis deskriptif
9.
Masalah hubugan antara kemampuan menyimak dengan kemampuan bicara
10.
Masalah hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan
kemampuan menulis argumentasi
11.
Masalah interferensi Fonologi bahasa ibu dalam berbicara
bhs.indonesia
12.
Masalah pengaruh latihan menyimak terhadap pemahaman wacana
13.
Masalah interferensi gramatika bahasa ibu dalam mengarang
argumentasi
14.
Perbedaan hasil belajar kalimat langsung dan tidak langsung dengan
ternik latihan lisan dan dengan teknik latihan tertulis
15.
Kemampuan berbahasa Indonesia murud kelals lima sekolah dasar
16.
Hubungan antara kemampuan bernalar dan penguasaan struktur kalimat
dengan kemampuan menulis argumentasi
17.
Hubungan antara minat baca dan penguasaan kosakata dengan kemampuan
menulis narasi
Rumusan masalah
Contoh masalah – masalah yang
disebutkan diatas masih brsifat umum dan luas untuk dapat dikaji dengan baik
masalah itu perlu disempi,antara lain dengan menyebut yang dikaji,tempat
kajian,dan lain sebagainya. Umpamanya masalah nomer 12,14 dan 16 dapat dilengkapi menjadi sebagai
berikut :
(12a). pengaruh latihan
menyimak terhadapa pemahaman wacana siswa kelas II SLTPN 236 Jakarta timur.
(14a). Perbedaan hasil belajar kalimat langsung dan tidak langsung
dengan teknik latihan lisan dan dengan teknik latihan tulisan di kelas I SLTPN
100 Jakarta barat.
(16a). Hubungan antara kemampuan bernalar dan penguasaan struktur
kalimat dengan kemampuan menulis argumentasi siswa kelas II SMA 92 Jakarta
timur.
Kemudian masalah tersebut dirumuskan
dalam bentuk kalimat Tanya. Misalnya, masalah (12a) menjadi (12b), masalah
(14a) menjadi (14b) dan masalah (16a) menjadi (16b).
(12b), bagaimana pengaruh latihan menyimak terhadap pemahaman
wacana siswa kelas II SLTPN 236 Jakarta timur.
(14a).apakah ada Perbedaan hasil belajar kalimat langsung dan tidak
langsung dengan teknik latihan lisan dan dengan teknik latihan tulisan di kelas
I SLTPN 100 Jakarta barat
(16a).Adakah Hubungan antara
kemampuan bernalar dan penguasaan struktur kalimat dengan kemampuan menulis
argumentasi siswa kelas II SMA 92 Jakarta timur.
Sebelum masalah dirumuskan,
sebenarnya perlu dikemukakan dulu mengapa masalah tersebut layak diteliti.
Umpamanya untuk masalah (12b), misalnya katakanlah bahwa selama ini siswa kelas
II SLTPN se-Jakarta timur kurang mampu dalam memahami bacaa (wacana) dalam pelajaran
bahasa Indonesia. Maka disini akan dicoba member latihan meyimak bacaan dalam
porsi yang cukup. Hasilnya apakah ada peningkatan kemampuan memahami isi wacana
itu atau tidak. Kalau hasilnya “YA” maka
teknik itu akan diteruskan. Kalau hasilya “TIDAK” maka akan dicari cara lain
atau teknik lain. Untuk masalah (14b),misalnya,katakanlah pengajaran mengubah
kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung atau kebalikannya mengubah
kalimat tidak langsung menjadi kalimat langsung sanagt sukar diserapoleh siswa
kelas I SLTPN di Jakarta barat. Untuk memperbaikinya akan dicoba teknik member
latihan secara lisan, dan dikelas lain digunakan teknik memberi tertulis. Kalau
terdapat perbedaan hasil maka teknik yang member hasil lebih baik akan
disarankan untuk terus digunakan untuk masalah(16b),katakanlah misalnya
pelajaran menulis argumentasi itu penting. Nah, disini ingin diketahui , adakah
sumbangan variable kemampuan bernalar dan penguasaan struktur kalimat bagi
hasil pelajaran menulis argumentasi itu. Kalau hasilnya “YA” maka kemampuan
bernalar dan penguasaan struktur kalimat perlu ditingkatkan dulu, sebelum
pelajaran menulis karangan argumentasi.[2]
Kajian Teori dan Kerangka Teori
Setelah masalah dirimusknan maka
perlu dilakukan kajian teori yang berkenaaan dengan masalah atau variable yang
dikaji itu unntuk masalah (12b),misalnya perlu dikemukakan teori tentang
menyimak dan tentang pemahaman wacana. Untuk masalah (14b) perlu dikemukakan
teori tentang apa yang dimaksud dengan hasil belajar, apa yang dimaksud dengan
kalimat langsung dan kalimat tidak langsung bagaimana struktur kedua macam
kalimat itu bagaimana kita harus mengubah struktur kalimat langsung menjadi
kalimat tidak langsung ; dan bagaimana pula sebaliknya. Selanjutnya mengenai
apa yang dimaksud dengan teknik latihan dan teknik latihan tertulis. Untuk
masalah (16b) perlu diajukan teori mengenai apa yang dimaksud dengan kemampuan
bernalar, penguasaan steruktur kalimat ; dan apa yang dimaksud dengan karangan
argumentasi, apa bedanya dengan karanagn jenis lain (narasi,persuai,dan
deskripsi).
Teori hendaknya diambil dari
sumber (buku,jurnal,Dll) yang terbaru,
dan sudah seharusnya dari pakar yang ahli dibidangnya. Teori lama (buku lama)
boleh saja digunakan kalau belum ada teori baru yang “membatalkan” teori lama itu. Keterangan dari
kamus umum jangan digunakan sebagai acuan teori karena kamus hanya menjelaskan
makna kata; kecuali,barangkali,kamus istilah dalam bidang yang dikaji.
Kajian teori dilanjutkan dengan
uraian mengenai kerangka konsep. Kerangka konsep ini merupakan kesumpulan dari
kerangka teori yang bisa digunakan untuk menganalisis atau mengukur data
penelitian.
Pengajuan Hipotesis
Seperti sudah dikemukakan pada Bab
II, hipotesis disusun berdasarkan kerangka teori. Hipotesis hanya terdapat
dalam kajian kuantitatif atau yang menganalisis data kuantitatif dengan
menggunakan penghitungan statistik. Kajian yang mencari hubungan antara 2
variable atau lebih, kajian yang mempersoalnkan adanya pengaruh atau yang
membicarakan adanya perbedaan tentu memiliki hipotesis. Hipotesis akan
mengarahkan kerja analisis data selanjutnya. Hipotesis ini bisa mengarahkan
jawaban ke arah positif atau kea rah netral. Umpamanya untuk masalah (12b)
Hipotesis dapat berbunyi:
1.
Ada pengaruh latihan menyimak terhadap pemahaman wacana siswa kelas
II SLTPN 236, Jakarta timur.
2.
Tidak ada pengaruh latihan menyimak terhadap pemahaman wacana siswa
kelas II SLTPN 236, Jakarta timur.
Untuk masalah
(14b)hipotesis dapat berbunyi sebagai:
1.
Ada perbedaan hasil belajar kalimat langsung dan tidak langsung
dengan teknik latihan lisan dan dengan teknik latihan tulisan di kelas I SLTPN
100 Jakarta barat.
2.
Tidak ada perbedaan hasil belajar kalimat langsung dan tidak
langsung dengan teknik latihan lisan dan dengan teknik latihan tulisan di kelas
I SLTPN 100 Jakarta barat.
Untuk mmasalah (16b) yang
menghubungkan tiga buah variable hipotesisnya dapat disusun sebagai berikut:
1.
Ada hubungan antara kemampuan bernalar dengan kemampuan menulis
karangan argumentasi.
2.
Ada hubungan antara penguasa struktur kalimat dengan kemampuan
memiliki karangan argumentasi.
3.
Ada hubungan antara kemampuan bernalar dan penguasaan struktur
kalimat dengan menulis karangan argumentasi.
Lalu,hipotesis
kebalikannya (hipotesis nol) adalah:
1.
Tidak ada hubungan antara kemampuan bernalar dengan kemampuan
menulis karangan argumentasi.
2.
Tidak ada hubungan antara penguasaan struktur kalimat dengan
kemampuan menulis karangan argumenntasi.
3.
Tidak ada hubungan antara kemampuan bernalar dan penguasaan
struktur kalimat dengan kemampuan menulis karangan argumentasi.
Hipotesis kelompok pertama yang
mengarah kepada ada pengaruh,ada perbedaan atau ada hubungan lazim disebut
hipotesis penelitian HP dan hipotesis kelompok kedua yang mengarah pada tidak
ada pengaruh, tidak ada perbedaan,atau tidak ada hubungan disebut hipotesis
nol.
Metodelogi Penelitian
Metodologi penelitian berkenaan
dengan masalah tujua penelitian,metode yang digunakan, tempat dan waktu
penelitian, populasi dan sample (atau objek penelitian) variable penelitian,
instrument penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Tujuan penelitian, menyebutkan apa yang diharapkan dari penelitian itu. Umpamanya
untuk masalah (12b) tujuan penelitiannya adalah mengetahui pengaruh latihan
menyimak terhadap pemahaman wacana siswa SLTP 236, Jakarta timur. Untuk masalah
(14b) tujuan penelitiannya adalah mengetahui perbedaan hasil belajar kalimat
langsung antara yang menggunakan teknik latihan lisan dan yang menggunakan
teknik latihan tulisan. Sedangkan untuk masalah (16b) tujuan penelitiannya
adalah untuk mengetahui adanya hubungan kemampuan bernalar dan penguasaan
struktur kalimat dengan kemampuan menulis karangan argumentasi. Dapat juga
masalah (16b) itu diperinci tujuannya menjadi:
a.
Mengetahui ada tidaknya hubungan antara kemampuan bernalar dengan
kemampuan menulis karangan argumentasi
b.
Mengetahui ada tidaknya hubungan antara penguasaan struktur
kaliamat dengan kemampuan menulis argumentasi.
c.
Mengetahui ada tidaknya hubungam antara kemampuan bernalar dan
penguasaan struktur kalimat dengan kemampuan menulis karangan argumentasi.
Kita lihat, tujuan (a) mengenai
hubungan variable kemampuan bernalar dengan kemampuan menulis karangan
argumentasi; tujuan (b) mengenai hubungan variable penguasaan struktur kalimat
dengan kemampuan menulis karanagan argumentasi; dan tujuan (c) mengenai
penguasaan struktur kalimat dengan kemampuan menulis karangan argumentasi.
Metode penelitian, menyebutkan metode apa yang digunakan dalam kajian itu. Masalah
(12b), misalnya, menggunakan metode eksperimen dan analisis statistik ; masalah
(14b) menggunakan metode eksperimen dan analisis statistik; sedangkan untuk
masalah (16b) menggunakkan metode survey dengan teknik korelasi.
Tempat dan waktu, menyebutkan tempat penelitian dilakukan dan waktu penelitian
dikerjakan. Tempat dan waktu ini biasanya telah disebutkan pada judul kalian,
misalnya, untuk masalah (16b) tempatnya adalah di SMA 92, pondok kelapa,
Jakarta timur, dan waktunya smester pertama tahun ajaran 2004 – 2005.
Populasi dan sample, menyebutkan keseluruhan subyek penelitian, serta jumlah subyek
yang di jadikan percontohan penelitian, umpamanya, untuk masalah (16b)
populasinya adalah semua siswa kelas II SMA 92,Jakarta timur; sedangkan
samplenya sejumlah siswa kelas II SMA 92, Jakarta timur yang dipilih dengan cara
tertentu. Perlu diperhatikn sample yang dipilih haruslah bisa mewakili
keseluruhan populasi, artinya, sifat – sifat dan keadaan populasi harus ada
pada sample tersebut.
Variable penelitian menyebutkan hal
– hal yang akan dikaji umpamanya untuk masalah (16b) variablenya ada tiga,
yaitu:
1.
Kemampuan bernalar, sebagai variable bebas pertama
2.
Penguasaan struktur kalimat, sebagai variable bebas kedua
3.
Meampuan menulis karanagan argumentasi sebagai variable terikat
Instrument penelitian, menyebutkan alat apa yang digunakan untuk menambil data. Untuk
masalah (16b) diatas instrumennya adalah:
1.
Tes kemampuan bernalar
2.
Tes penguasaan struktur kalimat
3.
Tes kemampuan menulis karangan argumentasi
Instrument itu harus disusun dengan
baik; dan sebelum digunakan harus diuji coba dulu kebenarannya dan
keterandalannya agar data yang diperoleh betul – betul data yang diharapkan
setelah data terkumpul baru dilakukan analisis.
Analisis data
Andai saja data yang untuk masalah
(16b) adalah berupa angka sabagai berikut. Skor nilai kemampuan bernalar (X1)
penguasaan struktur kalimat (X2) dan kemampuan menulis argumentasi
(Y).
NO
|
X1
|
X2
|
Y
|
||
1
|
24
|
16
|
20
|
||
2
|
31
|
20
|
25
|
||
3
|
23
|
18
|
20
|
||
4
|
23
|
18
|
25
|
||
5
|
32
|
25
|
18
|
||
6
|
27
|
18
|
22
|
||
7
|
25
|
26
|
27
|
||
8
|
33
|
23
|
21
|
||
9
|
25
|
21
|
26
|
||
10
|
32
|
21
|
26
|
||
11
|
26
|
24
|
20
|
||
12
|
27
|
20
|
21
|
||
13
|
31
|
24
|
25
|
||
14
|
26
|
20
|
20
|
||
15
|
27
|
20
|
20
|
||
16
|
31
|
22
|
25
|
||
17
|
26
|
20
|
18
|
||
18
|
27
|
28
|
20
|
||
19
|
32
|
18
|
24
|
||
20
|
28
|
19
|
24
|
||
21
|
28
|
24
|
27
|
||
22
|
29
|
19
|
22
|
||
23
|
30
|
19
|
18
|
||
24
|
32
|
25
|
20
|
||
25
|
29
|
18
|
23
|
||
26
|
29
|
20
|
23
|
||
27
|
29
|
22
|
25
|
||
28
|
30
|
24
|
21
|
||
29
|
30
|
24
|
25
|
||
30
|
31
|
21
|
23
|
||
31
|
24
|
21
|
24
|
||
32
|
31
|
22
|
25
|
||
33
|
31
|
14
|
20
|
||
34
|
32
|
26
|
19
|
||
35
|
32
|
21
|
25
|
||
36
|
31
|
28
|
18
|
||
37
|
28
|
14
|
26
|
||
38
|
31
|
27
|
23
|
||
39
|
23
|
21
|
28
|
||
40
|
32
|
18
|
25
|
||
41
|
28
|
21
|
27
|
||
42
|
33
|
23
|
19
|
||
43
|
35
|
22
|
18
|
||
Jumlah
|
1244
|
915
|
971
|
||
|
|||||
Apa yang harus kita lakukan terhadap
data itu, untuk menguji ketiga hipotesis yang diajukan? Pertama,
mendeskripsikan ketiga skor itu mulai dari (X1) dan (X2) yang
merupakan variable bebas, lalu (Y) yang merupakan variable terikat.[3]
Daftar Pusaka
Chair Abdul, Kajian Bahasa: struktur internal,pemakaian,dan
pembelajaran, PT RINEKA CIPTA, Jakarta. Cetakan Kedua Oktober 2013.
0 komentar: